Menjelang perayaan Paskah, berbagai kelompok Paduan Suara (Padus) gerejani sejak jauh-jauh hari sudah mempersiapkan diri, khususnya yang bertugas pada “Tri Hari Suci”. Maka, pada momen ini, kiranya tepat untuk menuliskan uraian singkat tentang “Peran Padus Gerejani dalam Liturgi Gereja Katolik”.

Padus Gerejani adalah sekelompok orang yang bertugas menyemarakkan liturgi dengan nyanyian. Mereka semua mempunyai peranan penting, mulai dari anggota koor, dirigen, solois, dan organis/pianis.

Sebenarnya, sejak zaman Perjanjian Lama, orang-orang Yahudi sudah biasa mendaraskan lagu-lagu Mazmur. Demikian pula dalam Perjanjian Baru, Yesus & para murid-Nya juga biasa menyanyikan kidung-kidung pujian. Dikatakan dalam Kitab Suci bahwa “Sesudah menyanyikan lagu pujian (kidung hale) pergilah Yesus dan murid-muridNya ke bukit Zaitun” (Mat 26:30)

Demikian juga sesudah Yesus naik ke sorga, umat Gereja perdana terus melanjutkan praktek menyanyikan kidung pujian, seperti yang dikehendaki rasul Paulus:

Hendaknya perkataan Kristus diam dalam segala kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu dengan hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan Mazmur, dan puji-pujian, dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu” (Kol 3:16)

dan berkatalah seorang kepada yang lain dalam Mazmur, kidung puji-pujian dan nyanyian rohani. Bernyanyi dan bersoraklah bagi Tuhan dengan segenap hati” (Ef 5:19)

Padus Gerejani memiliki peran besar ditinjau dalam dimensi liturgi :

Pertama
Padus dapat menyemarakkan liturgi Gereja. Bayangkan betapa hambarnya perayaan ekaristi tanpa nyanyian. Lagu-lagu rohani adalah salah satu “ekspresi” dari iman. Ketika lagu Gerejani dinyanyikan dengan penuh semarak, liturgi Gereja akan semakin hidup dan semakin mencerminkan keagungan dan Kemuliaan Allah.

Kedua
Padus dapat membangkitkan iman umat. Saat mendengarkan lagu-lagu yang dinyanyikan Padus, kita akan bangga menjadi anggota Gereja Katolik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa padus Gerejani memiliki tugas yang luhur dan agung dalam menumbuh kembangkan iman umat, sehingga Allah semakin dipermuliakan (Glorificatio Deum) dan umat semakin dikuduskan (Sanctificatio Humanum).

….Sahabat….

Sebagai anggota kelompok padus Gerejani, perlu menyadari betapa pentingnya peranan ini. Maka, selayaknya semua anggota harus mempersiapkan diri sebaik-baiknya sebelum tampil, jangan asal-asalan, atau seadanya saja.

Setiap pelayanan Padus Gerejani mensyaratkan kita merendahkan diri. Fokus ditujukan kepada umat & Gereja yang dilayani, dengan mengorbankan kepentingan pribadi dan berdisiplin waktu serta tenaga.

Pelayanan Padus Gerejani yang bertujuan untuk memperoleh kemasyuran, ketenaran, atau menjadi kelompok yang terbaik dibanding kelompok lainnya, adalah mengkhianati tujuan dari pelayanan ini.

Kita semua adalah murid Yesus, dan antar sesama murid Yesus harus menjadi hamba untuk semuanya, tidak mencari tempat terhormat. Paling tidak sesuai pesan dan teladan Yesus untuk “saling membasuh kaki”

Tiada tugas yang terlalu rendah. Apabila pesan dan teladan Yesus ini diamalkan dan dilaksanakan dengan konsekuen niscaya akan mengubah suasana kelompok padus yg sama-sama kita cintai.

Kita semua akan berebut untuk meringankan beban sesama anggota, menawarkan bantuan bahkan sebelum diminta.

BTL

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *