Marriage Encounter

WEEKEND ME
logo ME lama
logo ME baru

a. Pengertian (Apa itu ME?) Marriage Encounter (ME) adalah sebuah gerakan dari Gereja Katolik Roma untuk pasangan suami istri. ME berawal dari Barcelona, Spanyol pada tahun 1952. Tujuan dari gerakan ini adalah membina kehidupan keluarga Kristiani yang bahagia. Ada dua konsep utama dalam gerakan ME yaitu :

1.Kemanunggalan Suami-Istri Untuk tercapainya persatuan yang utuh dan padu antara pasangan suami-istri diperlukan keterbukaan satu sama lain. Juga diharapkan masing-masing pihak dapat menerima pasangannya secara total, apa adanya . Untuk dapat mencapai tujuan ini diperlukan komunikasi/dialog yang baik antara pasangan suami-istri.

2.Pembaruan Sakramen Perkawinan dan Sakramen Imamat Selain dipanggil untuk “manunggal”, pasangan suami-istri juga dipanggil untuk menjadi pasangan sakramental. Diharapkan hidup perkawinan mereka dapat menjadi tanda atau pantulan dari cinta kasih Kristus. Demikian juga para Imam dan Bruder / Suster diharapkan dapat menyelaraskan segala sikap, tingkah laku , tindakan dan ucapan mereka dengan jiwa cintakasih Kristus.

b. Latar Belakang Pada tahun1952 di Kota Bercelona, Spanyol, Pastor Gabriel Calvo didatangi sepasang suami istri yang menyatakan secara berpasangan membaktikan dirinya bagi kerasulan untuk suami istri. Mereka memang sudah aktif di Paroki, namun mereka sendiri-sendiri (beda kategorial). Tapi mereka ingin bersama-sama dalam melakukan kerasulan keluarga . Mendapat tantangan ini dan melihat realita banyaknya perceraian pada pasutri Katolik, selama sekitar sepuluh tahun Pastor Calvo dan pasangan tersebut mempersiapkan suatu program yang dianggap sesuai bagi kerasulan untuk pasangan suami istri, dan pada tahun 1962 di Bercelona itu diadakanlah WeekEnd ME (WEME) yang pertama dimana waktu itu dalam Bahasa Spayol di sebut sebagai Encuentro Conyugal.

c. Sejarah ME Awal berdirinya : WeekEnd ME (WEME) pertama kali di Kota Barcelona, Spanyol pada tahun 1962 yang dalam bahasa Spanyol di sebut Encuentro Conyugal. ME terus berkembang pesat hingga pada tahun 1974 berkembang secara internasional dengan nama Worldwide Catholic Marriage Encounter. Masuk di Indonesia : Di Indonesia sendiri gerakan ME diprakarsai oleh almarhum Mgr Leo Soekoto SJ yang sewaktu kunjungannya ke Eropa pada tahun 1975 dan mendengar tentang adanya gerakan ME tersebut. Tertarik akan tujuan gerakan ME yaitu membina kehidupan keluarga yang baik, maka Mgr. Leo Soekoto mengutus Romo Adolf Heuken SJ (alm) untuk mempelajari tentang gerakan ME tersebut. Sekembalinya ke tanah air Romo Heuken melaporkan hasil kunjungannya kepada Mgr Leo Soekoto. Selanjutnya disepakati untuk mengundang Romo Guido Herbaut Pr beserta timnya dari Belgia untuk memberikan weekend pertama di Indonesia. Bertempat di Evergreen Puncak pada tgl. 25-27 Juli 1975 berlangsunglah Weekend pertama diikuti oleh 9 pasutri, 2 orang suster dan 2 orang Imam (salah satunya adalah Mgr. Leo Soekoto sendiri). Peserta Weekend pertama ini dipilih orang-orang yang mengerti bahasa Belanda karena bahasa pengantar yang digunakan adalah bahasa Vlaams yang mirip dengan bahasa Belanda.

 

d. 7-9 Mei 1976 adalah Weekend pertama dalam bahasa Indonesia diikuti 10 pasutri dan 2 orang suster. Sejak saat itu ME berkembang dengan pesat dan dalam waktu 6 bulan telah melebarkan sayapnya ke Jawa Tengah. Saat ini ME telah menyebar ke seluruh tanah air dari Sumatera Utara sampai ke Merauke. Jumlah pesertanya telah mencapai kira-kira 30.000 orang. Awal masuknya di Gereja HSPMTB : Awal masuknya ME ke HSPMTB adalah pada WEME angkatan ke-50, yaitu pada tanggal 09 – 11 Januari 1981. d.Visi & Misi Visi : “Cintai satu sama lain seperti Aku mencintaimu” Misi : Membaharui Gereja dan merubah dengan membantu pasutri-pasutri dan imam-imam untuk hidup dalam relasi yang akrab dan bertanggung jawab dengan memberikan mereka pengalaman secara Katolik dan dukungan komunitas yang berkesinambungan untuk menunjang gaya hidup itu.

e. Keanggotaan Terbuka bagi pasangan suami istri baik bagi pasutri Katolik dan Non-Katolik dengan usia perkawinan minimum 3 tahun dan tidak sedang dalam kemelut rumah tangga yang besar. Juga terbuka bagi Imam dan Bruder/Suster.

f. Sasaran Program ME diperuntukkan bagi :

• Pasangan suami istri dan yang ingin meningkatkan kualitas hubungan dalam kehidupan mereka.

• Imam dan Bruder/ Suster yang ingin meningkatkan relasi mereka dengan umatnya/ komunitasnya dan mengembangkan apresiasi terhadap keteguhan mereka lebih mendalam, untuk tetap setia mengemban panggilan Tuhan.

g. Tujuan WEME merupakan sebuah kegiatan positif dan pengalaman pribadi pasangan suami istri (pasutri) yang mempelajari :

• Teknik berkomunikasi atas dasar cinta kasih,

• Masing-masing pasutri diberi kesempatan untuk melihat lebih dalam pribadi pasangan terhadap diri Anda, orang lain, dan Tuhan.

• Memberi motivasi untuk memperbaiki hubungan dan kehidupan sebagai pasutri.

• Merupakan saat yang tepat untuk berbagi perasaan, harapan, kekhawatiran, keputusan bahkan kebahagiaan dan merancang masa depan yang lebih baik bersama-sama.

h. Kegiatan Rutin

  1. WeekEnd ME yang diadakan selama 3 hari setiap bulannya dari hari Jumat – Minggu. Suasana dalam WeekEnd ME diciptakan agar pasutri lebih memfokuskan perhatiannya terhadap pasangannya. Team memberikan beberapa presentasi. Setiap presentasi memberikan kesempatan kepada pasutri untuk melihat diri sendiri dan pasangannya sebagai individu dan hubungan mereka terhadap orang lain serta hubungan mereka terhadap Tuhan. Setiap presentasi memberikan bukti dan alat yang dapat menjadikan kehidupan perkawinan menjadi lebih baik. Team pemberi presentasi akan membantu memperluas dan memperdalam kualitas hubungan suami/istri dengan pasangan masing-masing. ME Distrik 1 Jakarta diselenggarakan di Puri Avia Puncak.

2. Mengadakan seminar / rekoleksi yang berhubungan dengan meningkatkan relasi suami-istri. Seminar / rekoleksi ini diadakan dengan kerja sama antar ME Paroki satu Dekenat. Seminar /rekoleksi bisa diadakan beberapa kali dalam 1 tahun dengan lokasi Paroki yang ditentukan dalam satu Dekenat tersebut. Seminar / rekoleksi ini ada yang khusus untuk pasutri yang sudah ikut WEME dan ada yang terbuka untuk umum. Durasi waktu seminar / rekoleksi ada yang 3 jam, 1 hari penuh, dan ada yang 2 hari. 3.Kelompok Dialog (KD). KD merupakan pertemuan rutin anggota ME di setiap Paroki yang dihadiri oleh minimal 3 – 4 pasutri pada tiap Paroki. Diadakan dengan periode antara 1 – 3 bulan sekali dengan berdialog menggunakan cara yang sudah dipelajari saat WEME, tujuan dari KD adalah untuk terus meningkatkan relasi suami-istri secara berkelanjutan.