by Romo FX Suherman Pr.
ringkasan by Airin

Romo Suherman mempunyai karunia dapat merasakan kehadiran arwah-arwah dan punya berbagai pengalaman selama 18 tahun menghadapi orang yang akan meninggal dunia. Bicara soal mati memang tidak nyaman, tapi mau tidak mau setiap orang akan menghadapinya. Ada pihak yang pergi ada pihak yang ditinggal pergi.

Kematian adalah masa depan kita semua dan harus dijalani seorang diri.
Hidup tidak berakhir saat kematian tapi akan berlanjut setelah kematian. Mengingat kematian selalu terkait dengan pihak yang masih hidup dan yang mati, maka perlu disiapkan kedua pihak demi kebaikan kehidupan selanjutnya.
Kematian bukan seperti “pencuri” yang datang diam-diam. Ada tanda-tanda tapi umumnya orang kurang menyadarinya. 40 hari menjelang kematiannya ada perubahan tingkah laku atau perkataan ke arah yang positif.
Tanda- tanda itu antara lain:

  1. Suka merenung dan mengingat masa lalu.
  2. Teringat seorang anggota keluarga yang sudah meninggal dan mengganggapnya masih hidup.
  3. Mendadak suka memberi nasehat yang baik-baik.
  4. Melakukan hal-hal yang sudah lama tidak dilakukan.
  5. Sangat ingin dibuatkan/dibawakan sesuatu kesukaannya atau sebaliknya minta sesuatu yang jarang diinginkan.
  6. Rindu ingin melihat kerabat yang dikenal.
  7. Dimimpikan oleh orang terdekat bahwa dia selamat atau sembuh dari sakit (kalau sakit).
  8. Kadang beberapa indra (penglihatan/pendengaran) semakin tajam.
  9. Daya khayal semakin meningkat.
  10. Saat dirawat ketika sakit, 36 jam menjelang kematian tubuh dan gerakannya terlihat sangat sehat.

Ada yang meninggal “mendadak” dan ada yang mengalami proses sakit. Sebetulnya proses sakit ini bukanlah “kemalangan” melainkan suatu “rahmat” karena dapat kesempatan berdoa dan berserah sebelum kembali kepada Tuhan.

DOA merupakan sarana yang membantu orang yang akan meninggal dan yang ditinggal. Doa akan membantu menenangkan jiwa orang yang akan meninggal, tidak takut dan ikhlas memasuki ” pelepasan”

SAKRATUL MAUT saat mata sudah sulit terbuka, detak jantung sangat lemah (nadi sulit terasa). Pada saat ini “pendengaran” (telinga batin) terbuka tajam menangkap perkataan bahkan perasaan hati orang sekitarnya.
Pada saat inilah perasaan orang sekitar sangat berdampak “meringankan/memberatkan” terhadap orang yang sedang mengalami sakratul maut.

Yang DITINGGAL:
KEIKHLASAN akan memudahkan “pelepasan”. Sebaliknya ketidak ikhlasan akan merupakan belenggu dunia akhirat.
Tangisan dan ucapan pilu akan memberatkan pelepasan dan kalau meninggal akan lama kembali ke Tuhan. HATI yang TEGAR akan membantu mereka yang akan meninggal.

YG MENINGGAL:
Apa yang harus dilakukan untuk “melepaskan” dan “meninggalkan” dunia dengan baik?
Jiwa harus IKHLAS menerima dan MENINGGALKAN semua IKATAN DUNIAWI. Jika ikhlas maka segala hal yang berkaitan dengan tubuh (sakit, segala beban, urusan dan dendam) juga akan terlepas dan TIDAK TERBAWA pada “TUBUH BARU”

Melepaskan segala ikatan atau emosi negatif dengan ikhlas. MINTA MAAF dan MEMAAFKAN dapat meringankan derita dunia dan akhirat.
Situasi JIWA yang gelisah dan ketakutan atau yang TENANG dan DAMAI ketika memasuki alam kematian akan membekas pada mayat.

“DATANG” ke dunia “BERSIH” maka pada saat “PULANG” layaknya juga harus “BERSIH”.
Memasukkan susuk atau mantera pada tubuh akan mempersulit “pelepasan” karena kalau meninggal ada ENERGI INTI HIDUP pada tubuh yang mau keluar, tapi tertahan oleh energi lain.

Susuk/mantera di tubuh adalah barang kotor yang mengikat jiwa di dunia. Meski sudah didoakan dan kuasa susuk dipunahkan agar bisa meninggal, tapi kalau yang bersangkutan tidak rela maka kuasa itu akan terbawa dan membuat jiwa menderita dalam ikatan kuasa gelap.

Cara memusnahkan energi penahan adalah dengan KUASA DOA. BISIKKAN terus di telinga orang yang sekarat : ” Saya mau melepaskan semua kekuatan yang saya pegang di dunia….semua terlepas dari tubuh saya.”
Atau….sebutkan nama YESUS terus menerus. Meski kesadaran lemah tapi kalau dibisiki terus menerus “kesadaran hati” bisa bangun karena nama YESUS penuh kuasa.

Bisikan pelepasan ini juga bisa dilakukan pada jenazah yang wajahnya penuh beban negatif. Agar semua ikatan/perjanjian dunia dapat terlepas dan mudah kembali pada Tuhan.

DOA SAAT MENINGGAL
” AMPUNI dosa dan kesalahannya. Bukalah pintu terangMu, untuk cahaya terangMu, dengan pendampingan malaikatMu…”
Tutup dengan doa BAPA KAMI, SALAM MARIA dan KEMULIAAN.

Ketika seseorang meninggal, hanya tubuh fisiknya yang tidak lagi ada (dilepas). Namun tubuh halusnya, yang terdiri dari pikiran dan perasaan (jiwa) tetap ada (arwah).

Sebelum 40 hari arwah biasa masih berada di sekitar keluarganya atau di kuburannya sendiri. Pakaiannya selama belum diterima akan sama seperti terakhir yang dipakainya atau pada saat di peti mati. Kalau sudah hitungan tahun belum diterima, pakaiannya hanya seperti kain penutup tubuh saja.

LILIN yang selalu dinyalakan dekat jenazah sebagai simbol menerangi alam mereka yang meninggal.
BUNGA adalah ungkapan kasih dan wanginya menunjuki jalan kepada Tuhan.

Yang masih berguna dan diperlukan bagi mereka yang meninggal adalah DOA-DOA kita yang masih hidup.
Yang paling penting mendoakan arwah SEJAK mulai MENINGGAL SAMPAI 14 HARI agar jiwa bisa menerima wujudnya yang baru, tidak bingung dan menerima bahwa dia sudah berada di alam yang berbeda, lepas dari ikatan dunia, sehingga lebih mudah MASUK dalam TERANG TUHAN yang terbuka untuknya.

Jika arwah belum bisa menerima wujud barunya, maka dia bisa diambil oleh dukun yang mampu berkomunikasi dengan jiwa yang bingung ini (terutama yang hidupnya gelap) untuk dimanfaatkan dan tersiksa di alam akhirat.

Hal-hal yang membuat roh sulit kembali kepada Tuhan/sulit bertahan di api penyucian

  1. Ikatan batin yang masih sangat kuat dengan urusan duniawi.
    Misalnya ada yang tidak ikhlas, keributan keluarga, merasa tanggung jawab belum selesai.
  2. Ada kesalahan arwah yang belum bisa dimaafkan orang di dunia.
  3. Pernah disumpahi orang di dunia dan dia mempercayainya.
  4. Masih punya rasa salah yang kuat pada orang di dunia.
  5. Merasa ada hal penting yang belum disampaikan selama dia di dunia.
  6. Ikatan belenggu dengan dunia gelap.

Tanda-tanda roh belum kembali ke YANG ABADI

  1. Masih suka masuk dalam mimpi
  2. Suka minta dikirimi sesuatu dalam mimpi.
  3. Orang yang mendoakannya suka merasa gelisah.
  4. Melihat barang kesayangannya seperti ada kesedihan yang teramat sangat (“menggigit”).

Bantuan doa dari orang yang hidup diperlukan untuk membawa roh-roh dalam kegelapan menuju ke TERANG Tuhan.

3 unsur yang harus ada dalam doa yaitu:

  1. Minta ampun atas segala dosa dan kesalahannya.
  2. Minta dilepaskan dari ikatan belenggu apapun bentuknya di dunia ini.
  3. Minta dibukakan cahaya Terang Tuhan.

Roh yang terbelenggu kuasa gelap hanya mampu berkomunikasi melalui medium manusia. Sebab roh itu mengambil terang yang dimiliki manusia untuk bisa mendengar dan berbicara. Pada saat itulah mereka bisa minta tolong dilepaskan dari ikatan belenggu kegelapan untuk mendapat Terang. Pertolongan ini dapat dilakukan oleh pendoa yang mendapat kuasa Allah.

Kekuatan yang paling kuat di dunia dan akhirat adalah CINTA. Arwah yang sudah masuk ke tempat Terang dapat kembali ke dunia lagi. Makanya dibutuhkan keikhlasan.
Ikatan batin yang sangat kuat dalam cinta sangat berdampak pada ikatan energi yang bersangkutan. Jika orang yang dicintai memiliki kuasa gelap akan membawa kegelapan bagi roh orang yang dikasihinya. Begitu juga sebaliknya.

BERAPA LAMA MENDOAKAN ARWAH?

  1. Jika mengikuti tradisi kita mendoakan arwah pada hari-hari tertentu berdasarkan hari kematiannya (3 hari, 7 hari, 40 hari, 100 hari…dst).
    Hal ini tidak jelek tapi tidak tepat. Kita berdoa tujuannya untuk minta keselamatan bagi orang yang didoakan. Jadi seharusnya doa itu tidak putus-putus sampai doa tersebut terkabul.
  2. Kita imani setelah 40 hari orang masuk dalam terang Tuhan, sehingga tidak membuat kita sedih dan bermimpi.
  3. Karena kita tidak bisa memastikan arwah sudah masuk atau belum dalam Terang Tuhan, maka doakan saja sampai kita tidak mau mendoakan lagi.
  4. Jika arwah sudah diterima maka orang yang mendoakan akan merasa lega dan merasa seperti ada yang lepas serta sering lupa mendoakan. Nama yang didoakan diambil dari ingatannya dan tidak sedih berlebihan jika mengingat kenangan dengan orang yang didoakan.

Arwah yang belum kembali dapat dirasakan oleh orang terdekat melalui perasaan sedih yang teramat sangat (“menggigit”) yang terus menerus. Merasakan ada suatu aura kehadiran (kontak aura).

Kehadiran arwah sering dirasa mengganggu karena membuat takut. Gangguan tersebut sesungguhnya arwah ingin mengkomunikasikan bahwa … mereka ada . Mereka butuh didoakan.

Roh paling mudah mengganggu saat kita tidur karena saat itu orang berada pada kondisi paling lemah. Oleh sebab itu penting berdoa sebelum tidur. “Tuhan, saya mau tidur. Lindungilah tubuh saya…….”

Orang beriman yang percaya, memiliki kuasa atas apa yang didoakannya.
Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya (Mrk 9:23).