Diadakan workshop mengenai Bahasa Isyarat Indonesia dalam peribadatan Katolik pada hari Sabtu (8/10/2022) pukul 10.00 WIB pagi yang dipimpin oleh Pak Asing (teman tuli) sebagai guru Bahasa Isyarat yang membimbing bapak/ibu sekalian untuk belajar Bahasa Isyarat didampingi oleh Ibu Jamuna sebagai Juru Bahasa Isyarat (JBI) yang bertugas untuk menerjemahkan Bahasa Isyarat secara lisan kepada bapak/ibu sekalian.

Pertama kali, acara workshop dengan tema “Bahasa Isyarat” dimulai pada bulan Maret 2022. Adanya program workshop pelatihan Bahasa Isyarat yang merupakan program dari TSBP 3 KAJ dipecah menjadi workshop per dekenat. Sedangkan di wilayah Kota Tangerang, dibagi Dekenat 1 Tangerang yang terdiri dari 6 paroki, yaitu Paroki Pinang, Paroki Citra Raya, Paroki Curug, Paroki Karawaci, Paroki Tangerang, dan Paroki Kutabumi.

Pada hari ini, Paroki Tangerang, Gereja Hati Santa Perawan Maria Tak Bernoda (HSPMTB) diselenggarakan workshop pelatihan Bahasa Isyarat pada pertemuan ke-7 di lantai 2, Ruang Agustinus Gereja HSPMTB Paroki Tangerang. Pada saat kegiatan pelatihan Bahasa Isyarat berlangsung hari ini, terlihat ibu/bapak sekalian kesulitan dalam mempelajari Bahasa Isyarat tetapi tetap bersemangat dan energik saat mempelajari Bahasa Isyarat. Guru Bahasa Isyarat bernama Pak Asing mengulang-ulang gerakan tangan Bahasa Isyarat agar ibu/bapak yang hadir dapat memahami Bahasa Isyarat.

Pelatihan Bahasa Isyarat dimulai dari Doa Seruan Komuni, Madah Kemuliaan, Bapa Kami, serta doa lain-lainnya menggunakan Bahasa Isyarat. 1 per 1 dari ibu/bapak yang hadir saat itu dipanggil untuk maju ke depan dan memperagakan doa, madah, serta doa lain-lainnya melalui Bahasa Isyarat. Ibu/bapak yang hadir saat itu terlihat senang dalam mempelajari Bahasa Isyarat. Pak Asing juga memberi nama isyarat kepada ibu/bapak yang hadir.

Pak Asing memberi bimbingan arah gerakan Bahasa Isyarat secara detail dan jelas serta ekspresi wajah harus sesuai dengan keadaan seperti pada kalimat “kasihan” maka ekspresi wajah harus sedih dengan gerakan oral secara pasti dan kelihatan agar teman-teman tuli di Perayaan Ekaristi dapat memahami arti kalimat tersebut beserta gerakan Bahasa Isyarat didampingi Ibu Jamuna sebagai penerjemah dan pendamping Pak Asing secara lisan kepada ibu/bapak yang hadir.

Program pelatihan Bahasa Isyarat ini merupakan program wajib dari TSBP 3 KAJ. Tujuan dari adanya program pelatihan Bahasa Isyarat untuk menciptakan Juru Bahasa Isyarat (JBI) khusus keperluan liturgi seperti doa-doa dasar di dalam misa pada Perayaan Ekaristi. KAJ menugasi 2 pengajar yaitu dari teman tuli sebagai guru Bahasa Isyarat dan teman dengar sebagai penerjemah secara lisan dan melalui Bahasa Isyarat.

Dokumentasi : Vicky
Artikel : Tasha

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *