Hidup adalah perjuangan,

berjuang melawan kerasnya kehidupan,

berjuang untuk mendapatkan apa yang diinginkan,

bahkan berjuang untuk melawan tantangan zaman.

Dalam dunia sekuler, termasuk kalangan Kristen pun berjuang keras untuk memperoleh harta benda yang berlimpah. Karena ada anggapan bahwa dengan memiliki harta yang melimpah, selain kehidupan ini menjadi lebih mudah, juga membuat manusia menjadi terhormat, dihargai oleh banyak orang, dan perkataan-perkataannya selalu didengar.

Berbeda dengan orang miskin (note : miskin harta benda), yang kurang dihargai atau bahkan tidak dihargai sama sekali, sebagaimana yang dikatakan oleh Took Hammond, pengarang buku “Life in Christ”

“Tidak seorangpun yang mau mendengarkan seorang yang miskin, meskipun mungkin seorang miskin memiliki hikmat. Orang-orang tidak akan percaya, sebab bila ia benar-benar cerdas mengapa ia tetap miskin?”

Pemahaman tentang berkat sangatlah luas, oleh karenanya kerap orang kurang memahaminya, sehingga terperangkap dalam konteks yang salah. Orang hanya melihat berkat itu dalam kaidah yg sempit dan terbatas.

Dari pengamatan pribadi, kebanyakan kesaksian-kesaksian orang tentang berkat yang disharingkan dalam pertemuan-pertemuan pendalaman iman maupun yang di posting di medsos, umumnya hanya seputar materi.

Jika ditanya soal berkat, yang langsung muncul di benak ialah materi. Tentang bagaimana Tuhan memberkati usaha melalui laba yang besar, atau bagaimana Tuhan memperbaiki perekonomian keluarganya. Seolah-olah berkat-berkat dari Tuhan hanya sebatas materi. Fenomena ini menimbulkan pertanyaan :

“Mengapa hal ini masih terjadi pada sebagian umat Kristiani?”

Sulit untuk memberikan jawaban yang memadai, karena dibalik pertanyaan itu tersembunyi realitas yang amat kompleks.

Namun, setidaknya salah satu akar dari masalah itu ialah indikatif iman yang tampak dalam ibadah-ibadah, belum melahirkan imperatif moral yang seharusnya terwujud dalam pola pikir & perilaku yang mulia.

Hal ini terjadi karena banyak umat yang terpengaruhi oleh pandangan-pandangan dunia sekuler dari beberapa kelompok Kristen, yang keliru.

Banyak orang beranggapan bahwa ia diberkati ketika mendapatkan keuntungan besar. Ia diberkati ketika usahanya lancar dan kekayaannya makin melimpah, atau ketika ia sembuh dari sakit.

Tanpa menyadari bahwa sebenarnya berkat Allah itu dapat dinikmati setiap hari melalui pemeliharaan Allah.

Masih banyak orang percaya yang belum memahami bahwa berkat adalah sebagai sesuatu yang indah dan menyenangkan dari Tuhan. Hal ini berakibat pada ketidak-mampuan orang untuk bersyukur atas berkat tersebut.

Ada yang beranggapan bahwa Tuhan tidak memberi berkat kepada manusia, tetapi manusialah yang mengusahakannya bagi dirinya sendiri.

Dipandang dari segi teologis, segala sesuatu dalam kehidupan orang percaya, terjadi karena pemberian Allah. Suka atau duka, kelimpahan atau kekurangan, semuanya adalah berkat dari Tuhan.

Allah memberkati kita dengan mencukupkan kebutuhan finansial kita, tetapi ini bukan berarti bahwa orang percaya yang masih hidup dalam kemiskinan, tidak diberkati Tuhan.

Terkadang Allah juga memakai penderitaan atau kemiskinan untuk menyatakan kehendak-Nya.

Berkat yangg Allah berikan kepada umat-Nya, bukanlah untuk dinikmati sendiri, tetapi juga dipakai untuk kemuliaan Tuhan dan sebagai sarana untuk menyalurkan berkat Tuhan bagi orang lain.

Mengucap syukur dalam segala hal merupakan bukti bahwa seseorang menyadari berkat-berkat Tuhan dalam kehidupannya tiap hari.

….Sahabat ….

Hendaknya setiap pemimpin gereja bersama-sama dengan anggota yang berwenang memperhatikan pengajaran dari berbagai kelompok agar benar-benar sesuai dengan kebenaran Firman Allah, sehingga anggota jemaatnya tidak mudah dipengaruhi oleh ajaran yang berasal dari sumber yang kurang jelas diluar gereja.

Hendaknya setiap pemimpin gereja bersama-sama dengan anggota yang berwenang, tidak serta merta atau tidak langsung menerima dan meyakini setiap ajaran yang masuk ke dalam gereja. Tetapi haruslah diuji kebenarannya terlebih dahulu.

Salam Damai Sejahtera

BTL

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *