Stand pameran Dekenat Tangerang
Stand pameran Dekenat Tangerang

Lebih dari 10.000 umat katolik menghadiri puncak perayaan syukur Arah Dasar Keuskupan Agung Jakarta  2011-2015 di Jakarta International Expo Kemayoran pada Sabtu, 7 November 2015.  Mereka datang dari 64 Paroki yang tersebar dalam 8 Dekenat yang berada dalam wilayah Keuskupan Agung Jakarta, yakni  Jakarta, Bekasi dan Tangerang.

Puncak perayaan syukur Arah Dasar Keuskupan Agung Jakarta merupakan kegiatan syukur atas selesainya program karya Arah Dasar KAJ yang telah berjalan selama lima tahun terkakhir,terhitung sejak tahun 2011 hingga tahun 2015. Selain sebagai menutupan tahun ARDAS 2011-2015, kegiatan ini juga menjadi acara pembuka tahun ARDAS baru 2016-2020 yang mengambil tema PANCASILA. Selain dihadiri oleh seratusan pastor dari berbagai paroki di KAJ dan 10  Uskup di Indonesia, kegiatan ini juga dihadiri oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang mendapat sambutan antusias dari umat katolik di Jiexpo Kemayoran.

Dalam kegiatan syukur ini, acara religi dan beragam pentas seni budaya seakan menyatu menjadi sebuah instrumen yang mempersatukan umat dalam suka cita bersama. Terhitung delapan dekenat yang tersebar di wilayah Jakarta, Bekasi dan Tangerang berpartisipasi menghadirkan kreatifitas dalam stand pameran. Ada juga anak-anak dan remaja yang menggunakan beragam pakaian tradisioanl daerah dan marching band beratraksi menghadirkan hiburan yang memukau. Kemeriahan acara ini ditegaskan kembali dengan kehadiran dari beberapa artis katolik seperti grup orkestra Avip Priatna Orchestra, Djaduk Ferianto dan Kua Etnika, Marwoto “Srimulat”, Edo Kondologit, Lisa A. Riyanto, Sandra Dewi, Donna Arsinta dan Putri Patricia.

Bapak Uskup Ignatius Suharyo, Pr yang sempat berkeliling ke stand dekenat Tangerang menyampaikan apresiasinya atas partisipasi umat yang luar biasa dalam acara ini. “Ramai sekali, meriah sekali, moga-moga menjadi ungkapan syukur yang keluar dari hati,dan membuat kita semakin bersaudara, semakin bersyukur dan selajutnya kita terus pegang semboyan, tiada syukur tanpa peduli untuk seluruh umat Keuskupan Agung Jakarta. Beliau juga menegaskan bahwa untuk kegiatan serupa dimasa yang akan datang belum terpikirkan. “ Kita merayakan kebersamaan, kita merayakan persaudaraan, kita merayakan anugerah Tuhan untuk gereja Keuskupan Agung Jakarta, khususnya selama 5 tahun ini. Intinya adalah perayaan (untuk) bersyukur.” Imbuhnya.

Acara puncak peryaan syukur sedianya akan diadakan pukul 9.00 wib menjadi molor karena menunggu kehadiran bapak Gubernur Basuki Cahaya Purnama atau yang dikenal dengan panggilan pak Ahok. Pukul 10.00 wib acara dimulai dengan kata sambutan dari romo Antonius Baur, Pr selaku ketua Panitia dan kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari pak Ahok.

Dalam sambutannya di hadapan ribuan umat katolik se-KAJ, pak Ahok menyampaikan terima kasih karena telah diundang ke acara perayaan syukur ARDAS 2011-2015. Beliau menegaskan bahwa ARDAS KAJ sudah sejalan dengan program kerja Propinsi DKI Jakarta. Beliau mengatakan bahwa di Jakarta ini bukan kekurangan orang pintar , bukan kekurangan dana dan bukan tidak memahami persoalan  dan solusi bagi Jakarta, tapi kekurangan orang yang mempunyai hati yang bela rasa. Lima tahun (ARDAS) ini, bukan berarti bela rasa ini selasai, tapi ini akan terus. ARDAS pertama ini sebagai pondasi yang telah dibangun selama 5 tahun, dan diharapkan karakter umat katolik di Jabodetabek yang telah dibangun ini, hatinya sudah terbentuk. Sehingga menyambut ARDAS 2016-2020 yang bagi Ahok lebih menarik lagi yaitu bertema PANCASILA yang akan mewujudkan keadilan sosial yang belandaskan bela rasa. Hal ini menurut pak Ahok, sangat berkaitan erat dengan kitab suci dimana untuk mewujudkan keadilan sosial, umat atau masyarakat seharusnya saling mengasihi sesama manusia sebagaimana tertulis dalam kitab suci yaitu hukum kasih. Basuki Cahaya Purnama sendiri menjadi magnet dalam acara puncak syukur ARDAS ini karena begitu banyak umat yang rebutan hanya untuk sekedar berfoto selfie bersama orang nomor satu di DKI Jakarta tersebut.

Puncak perayaan syukur ARDAS dilanjutkan dengan pemberian penghargaan sebagai ucapan terima kasih kepada Paroki-Paroki dan dekenat, yang telah dibagi dalam beberapa kategori. Katergori pertama adalah bidang pelayanan yang diberikan kepada Alm. FX Bambang Sumasto. Beliau adalah koster yang mengabdi di Gereja Santo Bartolomeus, Taman Galaxy, Bekasi. Lalu kategori gerakan bela rasa diberikan kepada kelompok penggagas pendidikan Ayo Sekolah Ayo Kuliah (ASAK) dan Populi (gerakan lingkungan hidup). Paroki Hati Santa Perawan Maria Tak Bernoda, Tangerang, mendapatkan penghargaan dibidang panggilan iman dimana sebanyak 17 anak muda  paroki HSPMTB  terpanggil menjadi Imam. Dalam kesempatan itu romo Wartaya, SJ didaulat untuk menerima penghargaan mewakili umat paroki HSPMTB.  Terakhir, yang paling ditunggu adalah  penghargaan untuk stand pameran terbaik, dimana Dekenat Utara menyapu bersih penghargaan stand terbaik dan stand terfavorit. Dekenat Tangerang yang terlihat cukup menarik banyak sekali pegunjung hanya berhasil menduduki posisi ke-3 dengan nilai 313 point sms. Namun secara keseluruhan, para peserta pameran sangat antusias dan memberikan karya terbaik yang mereka bisa lakukan.

Setelah pengumuman pemenang yang mendebarkan tersebut,  umat dibuat santai dengan penampilan drama musikal Djaduk Ferianto dan Kua Etnika yang sangat menghibur. Selain suguhan cerita yang menarik, guyonan dan humor cerdas yang diucapkan  oleh para pemain sangat menghibur dan membuat riuh suasana. Disinilah terlihat kepiawaian seorang Djaduk sebagai seniman sungguh terbukti. Ia meramu kombinasi musik dan teater menjadi sebuah balutan cerita panggung yang jenaka, menghibur dan penuh pesan moral dengan sentuhan “nakal” khas para seniman.

Kegiatan perayaan syukur ini akhirnya ditutup dengan misa konselebrasi oleh 10 Uskup dari berbagai wilayah di Indoneisa yang dipimpin oleh Uskup Agung Jakarta Mgr. Ignatius Suharyo, Pr. Diantaranya Uskup Pontianak Mgr. Agustinus Agus , Uskup Bogor Mgr. Paskalis Bruno Syukur, O.F.M., Uskup Ambonia Mgr. Petrus Canisius Mandagi, M.S.C., Uskup Kupang Mgr. Petrus Turang , Uskup Ruteng Mgr. Hubertus Leteng, Uskup Atambau Mgr. Dominikus Saku , S.V.D, dan Uskup Pangkal Pinang Mgr. Hilarius Moa Nurak, S.V.D. Sebelum misa diakhiri dengan berkat penutup, ada upacara peluncuruan tema ARDAS 2016-2020 sebagai tanda bahwa gereja Keuskupan Agung Jakarta telah memasuki tahun Arah Dasar baru yang bertema Pancasila. (RP)

[flickr_set id=”72157661047956151″]

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *